INDONESIA : Dalam Bahaya, Dikuasai Para Maling Paleh dan Bubar 2015…?
Indonesia sungguh sedang diuji, baik oleh anak negeri maupun orang asing. Sehari setelah berita tertangkapnya Nazaruddin, bukan pujian yang didapat pemerintah karena mampu memulai berhasil menangkap tersanga koruptor tetapi penyataan pernyataan yang tidak sedap didengar.
Indonesia Dalam Bahaya
Dimulai dari pertemuan 45 tokoh nasional di Hotel Four Season, Jakarta, Senin (8/8/2011) malam, sepakat melihat keadaan negara kini sedang mengalami krisis yang bisa membawa Indonesia ke arah bahaya, darurat.
Setidaknya ada 7 krisis nasional yang melanda. Yakni krisis kewibawaan kepala pemerintahan, krisis kewibawaan kepala negara, krisis kepercayaan terhadap parpol, krisis kepercayaan kepada parlemen, krisis efektifitas hukum, krisis kedaulatan sumber daya alam, krisis kedaulatan pangan, krisis pendidikan, krisis integrasi nasional.
Adnan Buyung menyampaikan mesti ada satu gerakan untuk melakukan pembaharuan lagi. Langkahnya, tentu dengan meminta pertanggungjawaban presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Karena presidenlah yang harus bertanggungjawab sebagai pemimpin.
"Tanggungjawab mampu mengatasinya. Dengan iklas, sukarela mengundurkan diri secara terhormat," ujar Buyung yang akrab dengan beberapa pergantian kekuasaan di Republik ini.
Berikut nama 45 tokoh nasional yang tadi malam menyerukan pembubaran pemerintah itu: Prof. Dr. Ali Yafie, Prof. Bismar Siregar, Cholil Badawi, KH.Moehammad Zain, Jen (Purn) Tyasno Sudarto, Letjen (purn) Suharto, Monang Siburian, Hariman Siregar, Soegeng Sarjadi, Sukardi Rinarkit, Muslim Abdurrachman, Chris Siner K.Timu, Romo Benny Susetyo, B.Wiwoho, D.H.Assegaf, Prof.Syafii Maarif, Komarudin, Sunardi, Amir H.Daulay, Adnan Buyung nasution, Prof.Anwar Nasution, Nurman Diah, Mulyana W Kusumah, Haris Rusly, Indro Thahjono, Jamester Simarmata, Martinus Situmorang, Rizal Ramli, Noegroho Djajoesman, Andreas A Yewangoe,Pdt, Eggi Sudjana, Burzah Zarnubi, Fanny Habibie, Sri Palupi, Dedy Julianto, Tamrin Amal Tomagola, Gleny Kairupan, Murwanto, Jarot, Dibyo, Beno, Tjuk Kasturi Sukiadi, Helmy A.Yafie, Otje Soedito dan Saaiful A Yafie
Indonesia dikuasai Maling
Berlanjut di di Duta Merlin Jakarta, Selasa (9/8/2011) dalam sebuah diskusi yang diselenggarakan oleh Rumah Perubahan yang bertema Pengadilan Hosni Mubarak; Pelajaran bagi Indonesia.
Pakar Indonesia dari Notrhtwestern University AS, Prof. Jeffry Winters mengingatkan, salah satu kegagalan utama gerakan reformasi 1998 di Indonesia adalah tidak disiapkannya sistem hukum yang kuat. Karenanya, Indonesia menjadi suatu negara yang anomali.
Dia mengutarakan krisis ini berbahaya kalau dibiarkan terus. Ini akan mengarah ke keadaan bahaya. Darurat ini jadinya nantinya. Ini yang harus kita cegah terjadi.
Dikatakan Jeffry, secara prosedural, demokrasi di Indonesia sudah cukup bagus. Namun secara substansial, masih harus banyak diperbaiki. Sistem demokrasi yang sekarang dikuasai para maling. Hanya mereka yang punya uang banyak yang bisa naik. Setelah berkuasa, mereka kembali maling untuk mengembalikan sekaligus meraup untung dari investasi yang dikeluarkan. Yang terjadi seperti lingkaran setan.
Indonesia Bubar 2015
Di Tahun 2008 lalu, Djuyoto Suntani, Presiden Komite Perdamaian Dunia (World Peace Committee) yang seorang putra Indonesia, meramalkan Indonesia pecah tahun 2015. Djuyoto menganggap pemusnahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bagian dari skenario internasional, yang ia sebut dengan Invisible Organization lluminati. Institusi kemasyarakatan internasional yang dipimpinnya saat ini, memiliki jaringan di seluruh dunia dan mempunyai pengaruh kuat pada dunia internasional.
Tidak seorangpun mengira negara Uni Soviet yang merupakan negara super power dapat pecah dan musnah dalam sekejap. Negara yang dulunya disegani dan menjadi tumpuan kekuatan Fakta Pertahanan Warsawa di Eropa tersebut, di awal tahun 1990 akhirnya terpecah menjadi 15 negara merdeka. Demikian juga negara Yugoslavia yang pada akhirnya terpecah menjadi lima negara.
Hasil kajian mantan Menteri Pertahanan Amerika Serikat William Cohen dengan tim 15-nya patut kita cermati. Kajian dengan klasifikasi not for distribute yang berjudul lengkap ”Asia Tahun 2025 dan Pengaruhnya terhadap Keamanan Nasional Amerika di Abad 21”, dengan tegas memprediksi sesungguhnya menskenariokan bahwa Indonesia dan Pakistan akan hilang dari peta bumi disebabkan negara-negara itu berfusi melalui proses aliansi antar negara atau tercabik-cabik akibat pertikaian dan perperangan antar daerah.
Lebih rinci tentang Indonesia dikatakan, sebab lenyapnya Indonesia lebih dikarenakan terjadi krisis yang bukannya mengecil namun kian tahun kian bertambah besar.
Akan terjadikan semua ramalan itu, Indonesia Bubar 2015...? Benarkah kata Jeffry bahwa Indonesia dikuasai Maling, atau dia yang orang amerika yang mendesain lahirnya penguasa maling karena membawa demokrasinya diterapkan di Indonesia...? Benarkah Indonesia sedang dalam Bahaya, atau 45 tokoh itu dan pengikutnya yang sedang dalam bahaya…?
Biarlah waktu yang membuktikan semua itu… dengan harapan bersama sama masyarakat masih menghendaki dan sanggup bekerja bersama sama untuk kejayaan Indonesia…. Semoga…
Aknkah terbukti?
No comments:
Post a Comment