Saturday, February 7, 2015

JOKOWI HANSEP TEUNGEUT, KA PALOE....




Indonesia-Sosiolog Imam Prasodjo, mengatakan Jokowi bercerita tentang kegiatannya sangat melelahkan sebelum membahas kisruh Komisi Pemberantasan Korupsi dan Polri dengan Tim Sembilan.
"Untung saya mudah tidur. Di mana pun saya pergi, setelah 30 menit, saya dapat tidur pulas," katanya Kamis, 29 Januari 2015. Bersama anggota Tim Sembilan yang lain, saat itu Imam berdiskusi mengenai kisruh calon Kapolri Komisaris Jenderal Budi Gunawan.
Urusan tidur itu, Jokowi juga pernah bercerita saat ia masih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Ia memiliki banyak sekali kegiatan dan sering blusukan. Lalu berapa jam Jokowi tidur? "Yah tidur bisa 1 jam, bisa 7 jam, bisa 2 jam. Tapi banyakan, rata-rata 2 jam," kata Jokowi kepada wartawan, 8 September 2013.
Kebiasaan Jokowi itu berbeda sekali dengan teori tidur yang sehat. Hasil panel ilmuwan yang tergabung dalam National Sleep Foundation (NSF) baru saja diterbitkan membagi kebiasaan tidur sesuai kelompok umur. “Rekomendasi tentang durasi tidur ini merupakan yang pertama dikeluarkan oleh lembaga profesional,” kata Kepala NSF Charles A. Czeisler, profesor bidang kesehatan tidur dari Harvard Medical School, seperti dikutip The Huffington Post, 7 Februari 2015.

Para ilmuwan melakukan sejumlah koreksi. Durasi tidur untuk bayi yang baru lahir (0–3 bulan), misalnya, berkisar 14–17 jam per hari. Kisarannya dipersempit dari sebelumnya 12–18 jam. Durasi untuk balita berumur 1–2 tahun berada pada kisaran 11–14 jam diperlebar dari sebelumnya 12–14 jam per hari. Adapun kategori dewasa, usia 26–64 tahun, tidak mengalami perubahan di angka 7–9 jam per hari.
Cara tidur Jokowi yang tak teratur dan cenderung kurang dari jumlah jam normal, kalau itu dilakukan terus-menerus, tentu melenceng jauh dari patokan itu. Tapi sebelumnya, memang ada teori lain yang menyebutkan faktor genetik memungkinan orang memiliki kebiasaan tidur lebih sedikit dan tetap sehat. Ada yang membutuhkan waktu hanya 4 jam. Dan, ada pula yang membutuhkan waktu 10 jam.Tidak hanya faktor genetik, jenis kelamin juga memengaruhi kebutuhan tidur seseorang. Nyatanya, wanita lebih mudah menderita kurang tidur hingga 3 kali lipat dibandingkan pria.

Ka Paloe...
Sumber: TEMPO.COM

No comments:

Post a Comment