RAKYAT SALAH BUET, PEMIRlNTAH TENGEUT?
“Tiga pria asal Kecamatan Darul Kamal, Aceh Besar, tega berbuat kasar dan tidak senonoh pada seorang mahasiswi yang kepergok berduaan dengan pacarnya. Selain harta benda korban dikuras, tersangka juga memaksa mahasiswi salah satu universitas di Banda Aceh itu melakukan oral seks dengan salah satu tersangka. Sementara dua rekannya memegang-megang bagian sensitif tubuh korban.” Demikian rilis harian Serambi Indonesia, Senin 9 februari 2015. Tragis dan ironis, di negeri yang sedang digalakkan syari’at Islam masih ada kejadian seperti ini.
Mencari penyebab dan solusi untuk menghilanglan penyebab atau meminimalisir penyebab yang melatari kesalahan tersebut lebih penting dari sekedar memikirkan hukuman apa yang tepat?
Kadang hal ini sering dilupakan atau tidak pernah diperhatikan sama sekali saking sibuknya kita memikirkan hukuman apa yang paling tepat untuk diberikan.
Pada dasarnya mengajarkan ummat agar cerdas dan imannja kuat jauh lebih penting daripada sekedar menerapkan hukuman.
Tanja kenapa?
Hukum itu sejatinja bukan untuk membinasakan manusia tapi lebih sebagai upaya untuk memproteksi manusia dari kesalahan artinya jika ada yang berbuat salah karena jahil maka hukuman tidak akan pernah jadi solusi.
Kemudian kita juga harus melihat bahwa kalo masyarakat melakukan kesalahan maka di sini kita tidak boleh hanya melihat dari perspektif kesalahan dan hukuman apa yang pantas diberikan tapi juga harus meninjau asbab.
Kenapa kesalahan itu terjadi?
Misal:
Ada yang nangkap orang pacaran, kenapa yang ditangkap sampai pacaran?
Kemudian ada yang menghukum dengan cara yang salah, kenapa sampai mereka menghukum dengan cara yang salah?
Di satu sisi dua-duanja salah, tapi disisi lain rakyat ini bukanlah manusia yang hidup bebas layaknja binatang di hutan belantara, rakyat yang hidup di sebuah negara yang ada pemerintahan dan pemerintah harus bertanggung jawab jika rakyatnja melakukan kesalahan.
Pemerintah tidaklah dikatakan telah bertanggung jawqb jika hanja bisa memberikan hukuman, tapi juga seberapa besar pemerintah telah memberikan perhatiannya terhadap Agama, terhadap pendidikan ummat?
Nah di sinilah kekuasaan seharusnja memainkan peranannja, kalo pemerintah peduli, bisa saja hal-hal seperti yang di atas tidak terjadi.
Kita baru terkejut ketika ada yang membuat kesalahan dan yang terfikir adalah hukumannja.
Lupa akan penyebab yang melatari kesalahan tersebut.
Seharusnja pemerintah bisa membina agama masyarakat misalnya dengan membuat aturan yang pro pembinaan agama bukan sebatas hukuman.
Misal:
1. Kewajiban bagi geuchik untuk mengadakan pengajian dan juga menghadiri pengajian di meunasah2, hal ini dikarenakan jika geuchik yang merupakan pemimpin ditingkat gampong telah mampu mengajak rakyatnja untuk belajar ilmu agama di meunasah-meunasah insya Allah keimanan dan akhlak rakyat akan terperbaiki.
2. Berlakukan jam wajib mengaji bagi anak-anak, hal ini juga sangat penting, karena jika dari usia anak-anak sudah dibina dengan baik insya Allah ketika remaja dan dewasa juga akan terselamatkan dari kerusakan moral yang membawaki pada kesalahan-kesalahan yang akan menghancurkan kehidupan ummat.
3. Tertibkan warnet (bukan dalam artian tutup warnet) tapi bisa tertibkan/tutup situs porno, mengapa hal ini penting? Karena salah satu penyebab terbesar yang mebdotong anak bangsa pada kehancuran moral dan akhlak adalah bebasnya akses situs-situs negatif yang perlahan tapi pasti akan membawa dampak negatif bagi moral rakyat terutama bagi remaja.
4. Tertibkan perdagangan pakaian yang tidak lslami, kenapa hal ini penting? Diakui atau tidak krmaksiatan yang terjadi seperti peristiwa diatas berawal dari begitu murahnya aurat di obral yang didukung oleh tersedianya pakaian yang tidak islami, kata orang pandangan adalah pemicu raga untuk bereaksi, jika aurat telah di obral maka pelecehan akan semskin mungkin terjadi.
5. Tertipkan tempat-tempat yang menjediakan fasilitas maksiat, dalam hal ini yang perlu digaris bawahi pemerintah tidak boleh tebang pilih, jangan hanya kafe dan pantai yang ditertipkan tapi juga hotel dan tempat-tempat yang menyediakan fasilitas msksiat lainnja.
Selama ini pemerintah terkesah hanya berani dengan rakyat kecil, hotel tak tersentuh.
6. Tingkatkan sosislisasi, jelaskan, berikan pengertian kepada masyarakat tentang pentingnya hidup sesuai dengan aturan syari'at, jangan hanya larang dan siapkan hukuman.
Pemerintah jangan hanya mewajibkan rakyat membayar pajak tapi hak rakyat untuk mendapatkan perhatian dan pembinaan tidak terpenuhi.
Dan satu lagi pemerintah harus jadi teladan dari gubernur sampai geuchik.
Jangan tebang pilih giliran rakyat kecil dikejar dan dihukum, pas berhadapan dengan pejabat atau pengusaha pemerintah jadi kehilangan njali, jangan suka-suka.
Jika tidak maka jangan bermimpi penerapan syari'at islsm akan berjalan semulus pemerintah MENCARI 'AB DARI UANG RAKYAT.
HUKUMAN SAJA BUKAN SOLUSI PENERAPAN SYARI'AT ISLAM.
Memang benar setiap kita punya tanggung jawan atas apa yang kita kerjakan, tapi PEMERINTAH JUGA BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA YANG DIKERJAKAN RAKYAT YANG DIPIMPINNYA.
PERAN PEMERINTAH MANA?
Hanja beri hukuman???
Hehey...
Sumber: masterramadhan.com
No comments:
Post a Comment