Monday, September 21, 2015

IRWANDI YUSUF MASIH TERATAS BERDASARKAN HASIL SURVEY ARC DI BARAT DAN JSI TIMUR ACEH

BANDA ACEH, 21 September 2017, Pilkada Aceh memang baru akan berlangsung tanun 2017, tapi belum juga memasuki tahun 2016 iklim perpolitikan Aceh sudah mulai menghangat, beberapa namu yang telah dan sempat dirilis media terus melakukan kerja-kerja konsolidasi, Perpecahan di internal kelompok maupun pergeseran kekuatanpun tak bisa dihindari, ini adalah sebuah dinamikan yang sangat menarik untuk di cermati, terlepas dari alasan yang melatari namun yang patus digaris bawahi bahwa Perpolitikan di Aceh semakin terbuka dan ini sangat positif untuk perkembangan demokrasi, terlepas dari bagaimana hasil yang akan diperoleh dari pilkda nantinya, apakah akan membuat Aceh semakin tenggelam dalam kehancuran atau aka nada sedikit cahaya terang menuju kebangkitan.

Tidak hanya konsolidasi internal kandidat dengan pendukung, yang menarik untuk dicermati, ada juga hasil survey yang dilakukan oleh beberapa lembaga survey untuk emngetahui respon public atas nama-nama yang telah semakin terang menderang mengkampanyekan diri, ada Irwandi Yusuf yang pernah sukses memenagkan Pilkada Aceh 2006 silam dimana rakyat bisa melihat kinerjanya pakah pantas atau tidak untuk didukung ia merupakan Politisi PNA, ada Muzakkir Manaf yang sekarang masih menjabat sebagai Wagub Aceh mendampingi Zaini Abdullah ini juga sangat positif bagai rakyat untuk menilai kapasitas seorang Incumbent, selain itu ada nama Zakaria Saman yang dulunya satu kubu dengan Muzakkir Manaf pada pilkada 2012 silam yang kemdusian pecah kongsi dengan Rezim Zikir meski sama-sama dari Partai Aceh, ada juga Nama Nasir Djamil yang merupakan Politisi PKS yang sedang mewakili Aceh di senayan selain itu ada nama Tarmizi A Karim yang dikenal sebagai specialis PJ Gubernur penyukses pilkada yang sedang dipercaya di Kalimantan.
Diantara lembaga survey yang sudah menrilis hasil surveynya terkait pilkda Aceh di media adalah Jaringan Survey Inisiatif (JSI) mereka telah melakukan survei kandidat calon Gubernur Aceh periode 2017-2022 di tiga kabupaten yaitu Banda Aceh, Lhokseumawe dan Bireuen yang semuanya di lintas timur Aceh. Dari survei tersebut, Irwandi Yusuf menempati posisi teratas dengan poling mencapai 67,66%, kemudian diikuti oleh Muzakkir Manaf dengan 8,3%, Ahmad Farhan Hamid dengan 4%, Tgk. Nasruddin Bin Ahmad dengan 3,5%, Sulaiman Abda dengan 3,33%, Zaini Abdullah dengan 1,5% dan Zakaria Saman mendapat 1,33%.
Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan oleh Manager Riset dan Marketing Politik/Peneliti Jaringan Survey Inisiatif (JSI) Aryos Nivada dalam launching hasil survei respon publik di 3 in 1 Coffee Shop Banda Aceh, Selasa (5/5) lalu. Survei yang dilakukan di tiga kabupaten tersebut, katanya dilaksanakan sejak Maret sampai April 2015. Itu artinya dari survey JSI Pada tanggal 6 Mei 2015, Irwandi Yusuf menempati posisi pertama menurut Hasil Survei yg dilakukan oleh Jaringan Survey Inisiatif (JSI) di lintas Timur Aceh.

Berselang bebarapa bulan kemudian salah satu lembaga survey lainnya juga merilis hasil survey mereka, sebagaimana diberitakan harian Serambi Indonesia hari ini 19 September 2015, menurut laporan Hasil Survey yang dilakukan oleh lembaga Aceh Research dan Consulting (ARC), terhadap kandidat Gubernur Aceh periode 2017-2022. Hasilnya menurut ARC bahwa Irwandi Yusuf juga menempati posisi teratas.
1. Irwandi Yusuf: 46,17 persen
2. Muzakkir Manaf: 24,25 persen
3. Sisanya untuk sejumlah kandidat lainnya.
Dari survey yang dilakukan oleh ARC yang mengambil sample di lintas barat Aceh ternyata Irwandi Yusuf juga menempati posisi teratas mengungguli kandidat lain yang telah menyatakan diri maja meski belum secara resmi.

Dengan demikian, berdasarkan dua survey yang dilakukan oleh dua lembaga survey yang berbeda yaitu JSI yang melakukan survey di lintas Timur Aceh dan juga disusul oleh ARC yang melakukan survey dengan mengambil sample di lintas Barat Aceh menunjukkan bahwa Irwandi Yusuf masih unggul di Timur maupun di Barat Aceh itu artinya Irwandi Yusuf masih sangat diharapkan untuk kembali memimpin Aceh, meski terlalu dini untuk emngambil kesimpulan mengingat pilkada masih lama dan segala kemungkinan masih bisa terjadi mengingat kondisi demokrasi di Aceh yang semakin terbuka hasil survey ini kiranya akan sangat berpengaruh terhadap kepercayaan diri kandidat dan para pendukungnya serta akan membuat pihak-pihak yang merasa dirugikan oleh survey ini akan mengupayakan adanya survey susulan oleh lembaga yang lebih credible.

TIDAK BISA DIKOMPARASIKAN ANTARA HASIL SURVEY JSI DENGAN ARC.
Membadingkan hasil survey Pra Pilkada antar yang dilakukan JSC dan ARC adalah sebuah tindakan bodoh atau setidaknja sagat tidak cerdas.
Betapi tidak?
Karena Survey tersebut mengambil sample yang berbeda, belum lagi berbicara masalah metodologi yang digunakan oleh masing-masing lembaga Survey yaitu JSI di wilayah pantai Timur (BNA, BIREUN dan LHOKSEUMAWE) sementar ARC mengambil sampel wilayah pantai barat yaitu Aceh Jaya, Aceh Barat dan sekitarnja.
Memang kedua survey itu masih memunculkan nama yang identik dan mengunggulkan nama-nama yang sama meski dengan persentase yang berbeda dan sama sekali tidak tepat untuk dijadikan acuan komparatif untuk membandingkan naik turunnja elektabilitas kandidat tertentu, karena faktor perbedaan sample seperti disebutkan di atas.


No comments:

Post a Comment