Aceh-Gagalnja Rossi merengkuh gelar juara dunia di musim 2015 ini sebenarnja berawal dari insident antar Rossi vs Marquez di Assen.
Kala itu Rossi yang terlibat pertarungan dengan Marc Marques berhasil menyalip Marquez di lap ke-23 dengan cara sama saat disalip di tiga lap sebelumnya. Marquez agak melebar di tikungan, lalu Rossi memotong jalan alias mengambilnya dari dalam dan berhasil mempertahankan posisinya tersebut dari kejaran rivalnya itu.
Setelah itu hanya bagaimana cara Marques bertarung untuk harga dirinja, karena peluang mempertahan juara sudah berakhir, sementara Lorenzo hanja pemetik durian runtuh dari panasnja Rivalitas Rossi 46 Vs Marques 93.
Bahkan jika kita menilik ke belakang sebenarnja pertarungan antara dua pebalap paling sensasiinal di MotoGp ini sudah dimulai di Gp Argentina.
Seri ketiga di Argentina bulan April lalu dapat dikatakan sebagai permulaan dari tersulutnya rivalitas panas antara Marquez dengan Rossi. Saat itu Marquez, yang mencatatkan pole, sudah di ambang kemenangan tapi akhirnya malah crash.
Dalam dua putaran terakhir di balapan ketika itu Marquez tiba-tiba mendapatkan persaingan serius dari Rossi yang sudah merangsek ke depan setelah memulai balapan dari posisi delapan. Keduanya lalu bersenggolan, membuat Marquez terjatuh, namun kala itu Marquez masih bisa menerima itu sebagai kecelakaan murni, tapi berbeda dengan apa yang terjadi di Assen.
"Silakan saja beralibi, ini murni pertarungan Marquez Vs Rossi, tidak ada perang ltalia Spanjol, apa lagi Honda Vs Yamaha, saya bangga dengan Dec Marc dan saya sangat menikmati rivalitas Marquez dengan Rossi di arena MotoGp, bahkan menurut saya inilah daya tarik yang sesungguhnja yang membuat milyaran pasang mata didunia tetap menanti setip perhelatan MotoGp dari seri pertama hingga terakhir" Demikian tegas salah satu pemerhati NotoGp bung Ramadhan Al-Faruq kepada CNN.COM yang dikenal begitu fanatiks dalam mendukung Marquez 93.
No comments:
Post a Comment