ACEH PUNYA SUSU INDONESIA PUNYA NAMA (TERKAIT
ROHINGYA)
ACEH MENERIMA, INDONESIA MENOLAK.
Sebagaimana diberitakan REPUBLIKA.CO Jumlah pengungsi Rohingya yang berada di Indonesia hingga kini telah mencapai
11.941 jiwa. Menteri Luar Negeri Retno LP Marsoedi mengatakan, karena hal itu
Indonesia dipuji oleh Deputi Sekjen PBB Jan Eliason. "Ini mendapatkan apresiasi dari deputi sekjen PBB yang melakukan
komunikasi dengan Kemenlu pada hari Minggu sekitar pukul 9.30-10.00 WIB pagi
hari," ujarnya usai mengikuti sidang kabinet di Kantor Presiden, Selasa
(19/5).
Retno menilai, bantuan yang telah diberikan
Indonesia terhadap hampir 12 juta pengungsi Rohingya itu sebenarnya telah
melebihi dari apa yang seharusnya dilakukan. Sebab, Indonesia bukan negara yang
menjadi bagian dari Convention of Refugee tahun 1951. Terlebih, tragedi kemanusiaan Rohingya ini bukanlah tanggung jawab
Indonesia semata. Retno mengatakan, pengungsi Rohingya merupakan isu
internasional sehingga membutuhkan kerjasama semua pihak untuk penyelesaiannya.
Dalam penyelesaian kasus ini, sambung Retno,
Indonesia menginisiasi adanya prinsip berbagi tugas dan tanggung jawab antara
negara asal, negara transit dan negara yang menjadi tujuan para pengungsi.
"Tentunya kita melibatkan organisasi
internasional seperti UNHCR dan IOM untuk membantu kita menyelesaikan isu
ini," kata Retno.
ACEH MENERIMA, INDONESIA MENOLAK.
Ini jelas-jelas Indonesia hanya carai muka, padahal
realitas dilapangan menunjukkan bahwa INDONESIA terang-terangan menolak
menerima dan membantu para pengungsi dari Rohingya tersebut.
Sebagaimana diberitakan situs Acehcyber.com
Angkatan Laut TNI-AL perketat patroli di kawasan laut di Sumatera untuk
menghadang kedatangan imigran Rohingya, sebaliknya para sesepuh di Aceh meminta
nelayan untuk terus menyelamatkan mereka yang butuh pertolongan di laut. Juru bicara TNI Fuad Basya menjelaskan lansir BBC Indonesia, kalau
patroli diperketat sebagai tanggapan atas peningkatan gelombang pengungsi asal
Myanmar dan Bangladesh ke Indonesia. Fuad mengatakan peningkatan patroli dilakukan dengan tiga kapal dan
pesawat pengintai.
“Kami meningkatkan patroli tapi kemudian mereka
menggunakan modus baru dengan menurunkan para penumpang di laut seperti yang
terjadi di Langsa itu,” jelas Fuad.
Dia mengatakan sikap TNI masih tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia, tetapi juga tak mengabaikan sisi kemanusiaan jika ada yang membutuhkan pertolongan di laut
Dia mengatakan sikap TNI masih tetap menolak kedatangan pendatang illegal yang akan memasuki perairan Indonesia, tetapi juga tak mengabaikan sisi kemanusiaan jika ada yang membutuhkan pertolongan di laut
Sesepuh serukan bantuan
Bagaimanapun nelayan Aceh merasa terpanggil
untuk membantu para pengungsi yang sebagian merupakan umat Islam Rohingya dari
Myanmar. “Kami mendengarkan teriakan Allahu Akbar dan sebagian
laki-laki terjun ke laut, untuk mencapai kapal kami,” jelas Ar Rahman salah
seorang nelayan Dia mengatakan ratusan
pengungsi berada di kapal yang oleng ketika dia dan nelayan lainnya mencapai
lokasi setelah menerima informasi dari radio komunikasi antar pelaut.
Hampir 700 pengungsi ini merupakan kelompok
kedua yang terdampar di Indonesia, setelah sebelumnya hampir 600 orang Rohingya
Myanmar dan Bangladesh diselamatkan nelayan di Aceh Utara. Salah seseorang sesepuh nelayan Aceh -yang dijuluki Panglima Laut- Yahya
Hanafiah mengatakan meminta para nelayan Aceh untuk menyelamatkan para
pengungsi yang terdampar di laut.
“Kami meminta nelayan di Aceh untuk
menyelamatkan mereka demi kamanusiaan, karena hidup kita berputar, nanti kita
yang membutuhkan (bantuan),” jelas Yahya.
Ratusan pengungsi yang ditempatkan di gudang
Pelabuhan Kuala Langsa Aceh ini berasal dari kapal yang terombang ambing di
laut setelah ditolak masuk ke Indonesia dan Malaysia oleh Angkatan Laut kedua
negara.
HEHE…
semangat kemanusiaan dan saling menolong
ReplyDelete#LetsHelpRohingya
News