EKS KOMBATAN GAM: KOMANDO HANYA ADA DI MASA PERANG.
Setelah kita cermati dan kita amati persoalan status Aceh pasca MoU terkait isi dan isu politik yang berkembang dan terus dikembangkan, kita bisa "menyimpulkan" ada ketidak sepahaman atas Nota Kesepahaman yang telah ditanda tangani oleh RI dan GAM, Perbedaan pemahaman tersebut bukan hanja antar Para pihak yang dulunya berseberangan, namun juga di internal para pihak.
Salah satu pemahaman terhadap Nota Kesepahaman (MoU) yang berkembang dan kemungkinan sulit terbantahkan adalah pemahaman Eks Kombatan yang bernama Bang Prossa, yang juga dikenal dengan Fadli Petrus.
Dalam sebuah kesempatan melalui coretannya di media sosial terkait perdebatan soal komando eks Kombatan pasca MoU, ia menyatakan sekaligus menanjakan bahwa:
"Yang ku teupu perjuangan untuk sebuah kemerdekaan ka usai pasca MOU Helsinki...nyan geupeugah le gubernur dan wakil gubernur, Aceh hana le tuntut merdeka...makna harfiah komando itu ada dalam sebuah peperangan bro...setelah damai mantan kombatan GAM berintegrasi kembali dengan siapapun, salah satu integrasi itu adalah mencari rejeki untuk menafkahi keluarganya memberi pendidikan untuk anak anaknya...man cie peutrang siat le gata pu memang mantoeng na gerakan untuk peu merdeka aceh,meunyoe na so pimpinan jih?"
Adakah rakan dan sahabat yang lain yang sepaham dengan Bang Prossa?
No comments:
Post a Comment