Wednesday, February 11, 2015

SEPERTI ITALIA 1994, KALAH PENALTY MEUNASAH BAET GAGAL JUARA MATADOR CUP

Kalahkan Meunasah Baet Fc Lewat Adu Penalti, Batee Muda Juara Matador Cup 2015.

Tanpa diperkuat pemain terbaiknya Paul Fatah Pogba, nasib sial Italia di Piala Dunia 1994 silam menimpa Meunasah Baet, Tim Meunasah Baet akhirnya gagal menjuarai Matador Cup setelah gagal memenangi partai final kontra Batee Muda Pagar Air melalui adu penalti setelah bermain imbang 0-0 sampai babak perpanjangan waktu. 

Di partai final ini Meunasah Baet Fc  dan Batee Muda sama-sama tampil habis-habisan.
Bertanding di Estadio SanSiro , Matador Rabu Sore (11/2/2015), Abeng memastikan kemenangan Batee Muda 3-1 di babak tos-tosan setelah dua dari tiga tembakan pertama gelandang Energik  Meunasah Baet Fc Oezi dan Ahmad Yani di tahan Cage.

 Pertandingan itu sendiri berjalan seru dan menegangkan. Meunasah Baet dan Batee Muda saling jual beli serangan namun hingga waktu 120 menit tidak mampu menciptakan gol.

Jalannya Pertandingan
Batee Muda langsung mengambil inisiatif serangan sejak menit awal pertandingan. Ancaman pertama lahir dari kaki Andi Leo di menit kedua lewat tendangan spekulasi dari lur kotak penalti namun dengan sigap di tangkap kiper Meunasah Baet llham.

Tak lama kemudian seperti terbakar Meunasah Baet membalas melalui serangan balik cepat namun tendangan jarak jauh Oezi di menit 10 juga masih mampu diantisipasi dengan baik oleh Cage. Memperoleh bola di luar kotak penalti, eksekusi Oezi dari tengah lapangan gagal membobol gawang Cage.

Meunasah Baet kembali melakukan serangan di menit 13 namun bola sodoran Hendra Yani gagal di jangkau Kameroon dan gawang Batee Muda pun selamat dari kebobolan.

Pertandingan berlangsung keras pada menit ke 27 wasit terpaksa memberikan kartu kuning pada Moura setelah mengganjal Leo. Hingga babak pertama usai pertandingan masih imbang.

Babak Ke Dua.
Di babak ke dua Meunasah Baet kembali mengambil inisiatif serangan, tendangan penjuru spektakuler Yessi Gunawan pada menit ke 2 babak kedua langsung masuk ke arah gawang, namun Cage kembali bisa mengantisipasi dengan sangat baik.

Lagi-lagi serangan balik berbahaya dilakukan Batee Muda Akselerasi Syauqi diakhiri dengan umpan silang mendatar, diteruskan  Leo namun dihentikan dengan keras oleh Angga dan wasitpun kembali menghadiahkan kartu kuning kepada anak asuh Alex Salman tersebut.

Di menit ke-62 Meunasah Baet kembali melakukan serangan lewat mantan pemain Arafura Games Hendra Yani namun kembali gagal. Untuk memburu kemenangan Meunasah Baet yang tampil dengan gaya khasnya tuka taki terus melakukan serangan, peluang demi peluangpun tercipta salah satu peluang terbaik Meunasah Baet didapat melalui tendangan Yessi Gunaean namun kembali membentur mistar gawang.

Sayang sekali, pertandingan yang begitu alot akhirnya berubah menjurus keras harus terhenti sejenak setelah terjadi ketegangan antar pemain, ini berawal dari dilanggarnya pemain terbaik Meunasah Baet Yessi Gunawan yang harus mendapatkan perawatan tim medis.

Menjelang akhir laga Abeng hampir saja memecah kebuntuan Mendapat bola dari Fahrol Abeng berhasil membawa bola ke kotak penalti namun sayangnya tendangan Abeng melayang di atas mistar meunasah baet.

Hingga pertandingan berakhir baik Meunasah Baet maupun Batee Muda gagal memecahkan kebuntuan dan pertandingan final pun harus dituntaskan melalui babak tos-tosan
Adu Penalti

Di babak adu penalty dari tiga penendang pertama Meunasah Baet hanya Mursal yang berhasil membobol gawang Cage.
Sementara tiga penentang pertama Batee Muda semuanya berhasil melaksanakan tugas dengan baik
Dan Derby Aceh Besar pun dimenangkan Batee Muda.
Meunasah Baet harus puas sebagai Runer Up.

Selamat Untuk Batee Muda.
Semangat Untuk Meunasah Baet Fc
Semoga Kali akan datang bisa tampil lebih baik.

No comments:

Post a Comment