ACEH, Aliansi Masyarakat Aceh Peduli
Rohingya, Jumat (22/5/2015) mengeluarkan petisi menekan masyarakat
internasional peduli terhadap nasib bangsa Rohingya yang terusir dari
negaranya.
Sebagaimana di beritakan SERAMBINEWS.COM, Koordinator Aliansi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya, Basri
Effendi kepada Serambinews.com,
Jumat malam mengatakan, kondisi saat ini mewajibkan komunitas internasional,
terutama para pemimpin negara- negara ASEAN dapat menekan Pemerintah Myanmar
untuk menghentikan tindakan brutal terhadap bangsa Rohingya.
Menurutnya, bangsa Rohingya telah
mendiami wilayah Arakan sejak abad ke 15 Masehi. Namun sejak kemerdekaan
Myanmar pada 1948, Pemerintah menolak Rohingya sebagai bagian dari negara dan
memarjinalisasi mereka secara sistematik.
"Teror ini mendorong ratusan
ribuan etnis Rohingya lari dari tanah airnya atas alasan keamanan diri dan
berusaha meminta pertolongan kepada masyarakat internasional, terutama
negara-negara ASEAN, termasuk ke negeri kami di Aceh, " ujar Basri.
Berikut Petisi Masyarakat Aceh Peduli Rohingya:
1. Masyarakat internasional dan
Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) harus lebih berperan aktif dalam menghentikan
pelanggaran HAM terhadap etnis Rohingya, dan melaksanakan mekanisme hukum
internasional untuk menindak para aktor dibelakang krisis kemanusiaan ini.
2. Pemerintah negara-negara ASEAN
harus berdiri bersama-sama menentang pelanggaran HAM terhadap minoritas muslim
Rohingya di Myanmar.
3. PBB dan ASEAN harus memberikan
sanksi tegas terhadap siapapun yang melakukan pelanggaran HAM bagi etnis
Rohingya
4. Pemerintah negara-negara ASEAN
harus menekan Pemerintah Myanmar untuk menghentikan segala tindakan yang
menyebabkan krisis kemanusiaan ini dan menghormati hak-hak etnis Rohingya atas
tanah/properti serta akses pelayanan publik yang adil. Jika tidak, maka
Pemerintah negara-negara ASEAN akan menghentikan segala agenda investasi dan
ekonomi dengan Myanmar.
5. Dalam jangka pendek, bantuan
kemanusiaan yang diberikan oleh Pemerintah dan masyarakat Aceh dalam penanganan
pengungsi Rohingya harus mendapat dukungan dari segala pihak. Tidak seorang pun
pengungsi Rohingya yang ditemukan dalam wilayah negara-negara ASEAN akan
ditolak. Kehadiran organisasi kemanusiaan internasional harus didukung oleh
segenap pihak untuk membantu para pengungsi dalam koordinasi yang erat antara
Pemerintah Aceh dan Aliansi Masyarakat Aceh untuk Rohingya.
6. Dalam jangka panjang,
Pemerintah Myanmar harus memberikan izin bagi organisasi kemanusiaan, terutama
yang berasal dari negara- negara ASEAN untuk: (i) memberi bantuan kemanusiaan
bagi etnis Rohingya untuk mendapatkan kembali tanah dan properti mereka; (ii)
mengizinkan organisasi kemanusiaan internasional untuk membantu reintegrasi
etnis Rohingya dengan etnis lainnya di Myanmar; (iii) mengizinkan organisasi
kemanusiaan dalam memberikan perlindungan sipil untuk memitigasi segala risiko
terhadap krisis kemanusiaan di masa mendatang; (iv) menyediakan akses kepada
organisasi internasional yang relevan, dalam mengambil tindakan untuk
menghentikan segala aksi kekerasan dan militer yang dapat melanggar Hak azasi
manusia, dan; (v) menuntut Pemerintah Myanmar agar memberikan hak
kewarganegaraan dan keadilan bagi etnis Rohingya sesuai dengan prinsip-prinsip
kemanusiaan dan demokrasi.
Tertanda, yang berkumpul di
Aliansi :
Pemerintahan Aceh, KAMMI Aceh, PAHAM Aceh, MAPESA, Aceh Fulbright Association, PII, HMI, PUKAT, Aceh Love Rohingya, KWPSI, IMM, FPMPA, HIMMAH, BKPRMI Aceh, Dema UIN Ar Raniry, BEM Unsyiah, FSLDK Aceh, DDII Aceh, KSDA, Himapalsa, The Globe Journal, Serambi Indonesia, Portal Satu, OZ Radio, @Acehinfo, @iloveaceh, Komunitas Blogger, IKAT-Aceh, Darah Untuk Aceh, PKPU, Remaja Mesjid Raya Baiturrahman, Kaukus Pemuda Peduli Aceh, IKAPDA, KNSR, Aceh People's Forum (APF).
Pemerintahan Aceh, KAMMI Aceh, PAHAM Aceh, MAPESA, Aceh Fulbright Association, PII, HMI, PUKAT, Aceh Love Rohingya, KWPSI, IMM, FPMPA, HIMMAH, BKPRMI Aceh, Dema UIN Ar Raniry, BEM Unsyiah, FSLDK Aceh, DDII Aceh, KSDA, Himapalsa, The Globe Journal, Serambi Indonesia, Portal Satu, OZ Radio, @Acehinfo, @iloveaceh, Komunitas Blogger, IKAT-Aceh, Darah Untuk Aceh, PKPU, Remaja Mesjid Raya Baiturrahman, Kaukus Pemuda Peduli Aceh, IKAPDA, KNSR, Aceh People's Forum (APF).
No comments:
Post a Comment