Wednesday, June 10, 2015

EKS KOMBATAN "JUMPAI" GUBERNUR WAJARKAH???

EKS KOMBATAN "JUMPAI" GUBERNUR WAJARKAH???
Oleh: Muhammad Ramadhan Al-Faruq

Lagi setelah gelombang pertama dari wilayah Perelak dan Pase, kini sekitar 60 orang eks kombatan dari Wilayah Linge, Minggu (7/6/2015) datangi Pendapa Gubernur Aceh. Mereka bermaksud menemui Zaini Abdullah untuk menyampaikan beberapa tuntutan terkait kesejahteraan dan keadilan terutama bagi para korban konflik di kawasan itu. Jhoni Suryawan, Koordinator rombongan yang dihubungi Serambinews.com  menyebutkan mereka yang datang ke pendapa merupakan perwakilan eks kombatan Wilayah Linge.
 
Pertanyaannya, wajarkah mereka menjumpai Gubernur?
Sangat wajar bahkan wajib kalo menurut saya sekalian juga jumpa dengan Wagub dan semua anggota DPRA dan DPRK serta Bupati dan Wakil Bupati masing-masing.
Kenapa demikian? Semua tau dan saya rasa semua kita harus mengakui bahwa semua pejabat di Aceh yang naik melalui  "kendaraan" Partai Aceh mempunyai hutang budi yang luar biasa besar pada Eks Kombatan atau KPA, betapa tidak? PA saya katakan menang TOK-TOK karena Eks Kombatan demikian juga pejabat dari PA, bukan karena pamor atau siapa yang di jagokan, baik laki-laki, perempuan maupun banci bahkan mungkin wayangpun jika sudah berhasil mengamankan rekom KPA niscaya akan menang di Aceh saat itu.
Saya sebagai "orang luar" PA harus mengakui etos kerja dan militansi kader PA yang berasal dari Kombatan GAM memang tiada duanya, mereka berjuang mati-matian untuk mengikuti perintah dan memperjuangkan Jagoan yang dipercaya partainya, mereka bekerja siang malam untuk menjaga kandidatnya, mencari dukungan, bahkan juga harus memastikan dan menjaga bendera partai dan baliho Calon tetap tegak berdiri meski diri mereka senditi harus roboh dan sakit-sakitan demi memperjuangkan kemenangan JAGOAN mereka, mereka rela meninggalkan Istri dan anak dirumah, mereka rela memanjat tiang listrik, manjat pohon asam jawa untuk memastikan bendera PA tetap berkibar di ujung tiang tertinggi di tanoh indatoe bahkan mereka juga rela "bermusuhan" dengan shahibnya bahkan saudara kandung sekalipun demi dan hanya karena berbeda dukungan politik, jadi bisa dikatakan dengan cara apapun kandidat mereka harus menang dan mereka telah mempertruhkan segalanya.
Bahkan kalo saya lihat dan nilai sungguh mereka juga sangat wajar mendatangi rumah politikus di luar PA yang berhasil merengkuh jabatan karena "numpang" dengan nama PA dan tentunya berkat kerja keras KPA, sebut saja SENATOR yang konon sangat di elu-elukan, anggota DPR RI dari beberapa PARNAS yang berafiliasi dengan langsung atau tidak dengan PA.
Whell...
Ketika hari ini para Jagoan telah sukses dan berjaya dengan berkat kerja keras PA dan KPA, bukankah sangat wajar mereka yang dulu bekerja mati-matian untuk meminta sedikit perhatian atau dengan kata lain sedikit "peunayah" atas kesusah payahan yang telah mereka lakukan dan berikan dengan penuh totalitas?
Jika juga mereka dianggap tidak wajar sungguh inilah pejabat yang paling pantas dikatakan KACANG LUPA AKAN KULITNYA, yang sama sekali tidak tau berterima kasih. Sungguh sangat pantas para pejuang itu diperhatikan tanpa harus meu-#DINMINIMI-kan diri mereka.

Mana janjimu yang begitu indah dulu wahai JAGOAN???
Namun dibalik itu semua terselip sebuah pertanjaan besar KENAPA TOK DOTO ZAINI (GUBERNUR) yang theun rhueng? Apakah hanya Doto yang dimenangkan mereka?

Artikel Terkait:
GAGAL PENUHI JANJI PEMERINTAH ACEH HARUS MINTA MAAF

No comments:

Post a Comment